Berbagi Pengalaman Tes AcEPT UGM

Bagi yang berencana meneruskan jenjang pascasarjana/magister atau S2 di UGM pastilah familiar dengan Test AcePT. Test AcEPT merupakan tes dengan tujuan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang dalam hal akademik.

Pertama mendengar tes AcEPT saya sendiri ngeri. Namun, mau tidak mau harus melakoni sebab nilai tes AcEPT merupakan salahsatu syarat jika ingin mendaftar S2. Tes AcEPT sering dikait-kaitkan dengan Tes TOEFL. Ada yang mengatakan nilai tes AcEPT 209 setara TOEFL 450, bahkan ada yang mengungkapkan fakta di lapangan untuk mencapai skore tes AcEPT 209 setara nilai TOEFL 500. Wow ya? Nah, untuk bisa melanjutkan jenjang pascasarjana di UGM, nilai tes AcEPT minimum adalah 209, tapi mungkin berbeda-beda untuk setiap jurusan.

Saat liburan Idul Adha saya pulang ke kampung halaman di Klaten bersama anak dan suami. Seperti biasa, saya dan si kecil akan ditinggal sementara waktu di Klaten sedangkan suami pulang terlebih dahulu ke Bandung. Dipikir-pikir sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, saya sekalian mendaftar tes AcEPT sebab semester depan saya berencana melanjutkan S2. Ya mumpung ada di Klaten dekat dengan Jogja daripada harus menunda saat musim pendaftaran biasanya peserta bakal membludak. Seperti pengalaman saya semester lalu yang gagal daftar. Karena terlambat mengetahui jadwal pendaftaran magister, saya baru pulang sebulan sebelum pendaftaran ditutup. Seminggu pertama saya ‘santai’ karena masih ada waktu sebulan eh tidak tahunya, waktu daftar test AcEPT, begitu dibuka, beberapa jam kemudian kuota peserta sudah terpenuhi. Akhirnya, saya disarankan ikut tes AcEPT minggu berikutnya atau seminggu sebelum pendaftaran S2 ditutup padahal syarat S2 harus ada skore AcEPT. Yah, terpaksa gigit jari pulang ke Bandung dan menunda semester berikutnya. *pengalaman, jangan menunda-nunda seperti saya ya!

Kembali ke topik, nah, karena rencana pulkam ini juga tidak direncanakan gara-gara ada tiket promo hehe… Persiapan saya untuk tes ini tergolong mepet. Hanya lima hari itupun tidak full. Saya mendaftar hari Jum’at sengaja begitu buka jam 09.00 langsung standby di depan komputer untuk online. Karena pendaftarannya online dan tentu saja takut tidak kebagian kuota *trauma tingkat tinggi. Jadwal ujian dilakukan hari Rabu, 7 Oktober 2015.

Begitu mendapat nomor registrasi, saya lalu berjibaku. Di antaranya browsing dan download contoh soal tes AcEPT berikut tips dan trik menghadapi ujian yang katanya angker ini. Banyak artikel yang mengatakan ada yang berkali-kali tes tapi tidak lulus karena tingkat kesulitannya. Bahkan teman saya S1 yang saya anggap jago Bahasa Inggris dibanding saya menyarankan seenggaknya belajar sebulan hadeuuhh…. Makin runyam pikiran saya. Apalagi saya lulusan 2010, sudah 5 tahun tidak bersentuhan langsung dengan akademik, apa masih bisa? Terlebih status saya sekarang sebagai ibu rumah tangga dengan satu balita berumur satu tahun yang katanya lagi rempong-rempongnya tanpa bantuan pengasuh pula. Praktis saya hanya belajar saat si kecil tidur dan pekerjaan rumah tangga saya sudah selesai. Itu pun kalau tidak capek. *alasan*

Jreng…jreng…jrenggggg… Ujian pun sudah pada waktunya. Deg-deg-deg dan makin kencang saat akan segera dimulai. Bismillahhh… Sesi listening yang entahlah, narrator-nya seperti berkumur menurutku. Lalu vocabulary, grammar and structure, dan di sini saya mulai kehilangan konsentrasi masuk ke sesi reading dan ye ye terakhir composing skill. Aduhai soalnya…langsung membuat saya tak mampu berpikir. Bahkan sempat berpikir tak mau mengambil hasil ujian karena takut nilainya jelek.

Tararara… Dua minggu kemudian usai ikut tes PaPS. Ini tes potensi akademik, salah satu syarat lain selain AcEPT untuk masuk program magister di UGM. Akan saya bahas di artikel berikutnya. Saya mampir ke Pusat Pelatihan Bahasa UGM tempat ujian tes AcEPT untuk mengambil score report. Malu-malu saya masuk, masih takut jika nilai saya tidak memenuhi batas minimal, dannnn… Alhamdulillah, score saya 250 🙂

Langsung saya berpikiran untuk menulis artikel ini membagi pengalaman tes AcEPT yang katanya momok itu. Tapi dalam kondisi minimal saya bisa buktikan saya bisa, apalagi jika persiapan lebih matang daripada saya. Tips dari saya:
– Jangan sampai GAGAL FOKUS dan tetaplah KONSENTRASI
Pengalaman saya mulai sesi grammar & structure konsentrasi bakal menurun dan soal yang gampang pun bakal buyar karena kita sudah stress terlebih dulu. Kalau memang sudah merasa stress, mending jeda sejenak, atur nafas kembali berusaha fokus. SUGESTI diri Anda sendiri bahwa Anda bisa. Di bagian ini juga nilai terjelek saya hihi…
-pada sesi READING yang wacananya panjang-panjang biasanya kita sudah malas duluan. Jangan! Kalau saya baca artikelnya sekilas lalu ke soal. Apa pertanyaan di soal baru dicari dan teks bacaan begitu berikutnya.
-CERMAT dan TELITI, ini penting untuk sesi composing skills termasuk bagian yang lain ya. Cuma saya tekankan karena composing skills berada pada bagian terakhir dan biasanya pikiran kita sudah carut marut entah kemana.
-baca dan ikuti petunjuk soal dan tester. Kalau memang jatah mengerjakan listening ya kerjakan itu saja, begitu juga bab lainnya. Kalau misal saat waktu mengerjakan bagian grammar and structure, Anda membuka reading bisa-bisa stress duluan hehe… Eh, hafalan Anda buyar.
-Jangan terpaku pada satu soal karena ini buang-buang waktu, ingat Anda sedang ujian bukan latihan. Segera beralih ke soal yang lain. Tester di ruangan akan memberitahukan setiap waktu kurang lima menit pada setiap bagiannya. Ini bisa Anda gunakan untuk mengecek lagi.
-dan pastinya BERDOA, juga jangan sungkan minta do’a suami jika sudah menikah atau do’a ibu jika belum menikah. Sebab, kalau menurut agama saya, Islam, ridho Tuhan tergantung ridho ibu dan jika sudah menikah ridho Alloh tergantung ridho suami. Insya Alloh akan sangat membantu 🙂

Jadi itu tips dari saya, maaf kalau saya tidak memberikan contoh soal. Sebab saya tidak bisa mengingat soal tes yang diujikan hihi… Intinya, latihan listening, vocabulary, grammar and structure, reading, dan composing skills. Saya latihan dengan dari buku latihan soal SNMPTN adik plus download contoh soal test AcEPT. Untuk trik-trik mengerjakan soal banyak yang sudah sharing. Sementara untuk tata cara pendaftaran bisa langsung ke websitenya pusat pelatihan bahasa UGM. Saya hanya memberikan tips dari sisi psikis atau mental yang semoga bermanfaat. Sekali lagi, jangan menunda waktu termasuk untuk urusan mendaftar atau belajar!

Salam sukses selalu untuk kita ya!

@Rina_Darma13

Silakan meninggalkan jejak. Insya Alloh saya kunjungi balik^^

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.