17 Agustus, 72 tahun yang lalu, para pendiri bangsa ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Hari penuh semangat, penuh sukacita usai melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing. Cita-cita, impian bangsa segera terajut untuk lepas dari keterpurukan dan menjelma menjadi bangsa yang berdikari.
Bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri adalah salahsatu cita-cita presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Sebuah cita-cita mulia yang sudah seharusnya diteruskan oleh generasi mudanya.
Indonesia diberi modal anugerah kekayaan alam yang melimpah. Negara pemilik hutan tropis terluas ketiga di dunia. Negeri dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Modal alam yang harus diimbangi dengan sumberdaya manusia yang memadai.
Belum lama ini, Indonesia mengimpor garam, mengapa? Indonesia dengan sawah yang luas, tanah yang subur? Mengapa memasukkan beras dari negara lain? Kita juga mempunyai perkebunan tebu lalu kenapa mesti impor gula? Belum cabe yang harus membeli dari negara lain. Itu hanya salahsatu contoh masalah bangsa ini.
Impor dilakukan ketika stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan dalam periode tertentu. Apakah berarti petani, nelayan tidak bekerja? Mereka bekerja kok setiap hari. Lalu bagaimana rasanya, setiap hari berpeluh dengan harapan harga jual hasil panen tinggi tapi anjlok karena digempur barang impor? Petani berjaya di negeri sendiri, kapan?
Teknologi yang harus digenjot oleh pemerintah. Kebanyakan masyarakat Indonesia di sektor agraris, maritim, bahkan pertambangan masih bekerja secara tradisional atau konvensional. Itulah salahsatu penyebab kita seperti kekurangan bahan pangan karena harus menunggu dari tanam sampai panen. Modernisasi harus masuk ke sektor ini. Sektor-sektor strategis bangsa ini. Pemerintah setidaknya bisa menyediakan banyak beasiswa untuk generasi muda di sektor ini untuk belajar di luar negeri lalu mengadaptasinya ke Indonesia. Kebanyakan lulusan luar negeri dengan jurusan tertentu terkadang malah bingung mau bekerja apa di Indonesia? Tugas pemerintah memfasilitasi ini agar aset bangsa dengan kecermelangan daya pikir mereka tidak diambil bangsa lain. Tapi untuk memajukan bangsa ini menjadi Macan Asia, visi Presiden Soeharto, presiden kedua Indonesia.
Presiden Joko Widodo mempunyai tugas berat karena nampaknya sebagian generasi muda terlena dengan era digital. Era serba mudah serba cepat bahkan era pasar global sudah memasuki Indonesia. Ketika dengan mudahnya kita menjumpai orang asing -bukan turis- yang bekerja di bumi pertiwi.
Mari kita dukung revolusi mental demi generasi emas Indonesia 2045, dan semangat bekerja maupun berkarya yang beliau tularkan lewat berbagai kesempatan.
Hari merdeka bukan hanya sekedar upacara, gegap gempita perlombaan, berburu diskon independent day, tapi lebih dari itu. Mari isi kemerdekaan dengan peran kita masing-masing. Setiap peran boleh berbeda tugas tapi satu tujuan. Indonesia. Sebab cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Selamat 72 tahun Indonesiaku,
Semoga kami bisa menjadi pengemban amanah yang kau titipkan,
Indonesia yang gemah ripah loh jinawi – kekayaan alam yang berlimpah,
Sehingga terwujud Indonesia yang baldatun thoyyibatun warrobun ghofurrun – negeri yang aman tenteram dalam naungan ridho dan ampunan Alloh
Amiin…
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia