Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bisa berkolaborasi memasak bareng juru masak beken dari Indonesian Chef Association (ICA). Kemampuan dapur saya yang amatir sebenarnya membuat kurang percaya diri. Tapi justru karena kelemahan itu saya malah tertarik mengikuti #FunCookingCompetition sebagai penutup rangkaian acara Seminar Nasional Potensi Wisata Kuliner Indonesia di Dunia Internasional bertempat di STP NHI Bandung, Jum’at (22/12/2017) lalu.
Chef-chef dari ICA ini ternyata friendly banget lho. Seulas senyum ramah dan ajakan bergabung dalam kelompok 2, membuat saya tidak sungkan berbaur. Sebenarnya, saya sudah mendapat kelompok 15 di sesi kedua. Karena sudah terlalu sore dan kelamaan meninggalkan krucil di rumah, saya berniat bertukar di sesi pertama. Tapi tidak diperbolehkan oleh panitia. Akhirnya, saya celingak-celinguk ngider pada kelompok di sesi pertama hingga akhirnya gayung bersambut dari Chef Dodo dan Chef Rian serta para senior chef yang begitu bersahabat.
Canggung, tentu saja berada di tengah dua chef muda yang tampak profesional sekali ini. Kalau saya memasak di depan mereka, mempermalukan diri sendiri pasti ya. Tapi dalam hati juga saya terpecut, bagaimana tidak, saya ini perempuan yang kodratnya harus pandai memasak tapi kalah dengan para lelaki ini. “Saya masih amatir, saya barisan penggembira aja ya. Saya percayakan pada ahlinya,” kata saya pada mereka sebelum memulai kompetisi. Haha…
Mereka tidak sok pintar dan menggurui bahkan selalu memberi kesempatan pada saya. Tapi, karena saya tidak ingin merusak kreasi dan imajinasi mereka, setiap mereka menyuruh saya selalu minta diberi contoh takut tidak sesuai ekspektasi yang mereka harapkan. Mungkin batin mereka saya seperti anak SD haha… Tapi, kesan yang saya tangkap mereka tidak pelit berbagi ilmu lho.
Selain have fun, saya banyak belajar pada kompetisi memasak dengan menu nasi goreng ini. Menu yang merupakan masakan Indonesia yang menduduki peringkat 2 di dunia lewat survei facebook oleh CNN tahun 2011. Gampang, praktis, banyak kreasinya, dan mendunia lagi ya.
Chef Rian tidak sungkan-sungkan memperlihatkan nyala api di kompor untuk panas yang pas saat membuat nasi goreng. Katanya, begitulah yang diterapkan di hotel-hotel sehingga menghasilkan nasi goreng yang enak. Saat nasi digoreng Chef Dodo yang juga koordinator kelompok meracik hiasan dari selada, cabai merah, daun bawang, udang, telur dadar.
Selama ini saya kalau membuat nasi goreng, kalau tidak diulek bumbunya ya pakai racik yang praktis. Mereka menggunakan metode tumis bawang merah dan bawang putih. Telur sudah didadar terlebih dahulu lalu diangkat. Ini baru buat saya lho.
Setelah tumisan harum ditambahkan bumbu-bumbu lain seperti garam, penyedap. Termasuk udang kupas yang sudah dipotong kecil-kecil. Karena saya juga membantu mengiris-iris, sehingga tidak bisa detail mengamati. Tahu-tahu sudah matang dan tinggal penyajian dengan hiasan. Ini nih tampilan hasil kreasi Chef Dodo.


Huaaa kayak yang enak semua. Saya ga bisa bikin bolu hiks
Waah…beruntung banget teh…dapet pengalaman masak yang tak terlupakan.
Kebayang deg-degannya…
Itu plattingnya keren bangeett…
Pingin nyomot satuuu….aja.
ngatasin canggungnya itu yg brrr… silakan comot hehe
Huaaa… Mau juga diajarin chef kece 😎
hayuukkk…
Wahhh, jadi ngiler liat masakannya…
wkkkk….
Kalau aku pasti udah nyumput di bawah meja. hihihi
ngapain nyumput, teh? duitnya jatuh heheh…
Wih, kalau aku dah keder duluan kayaknya masak bareng Chef. Aku rikues nasgor buatan Rina aja deh hahaha
sini, main ke rumah, teh ^^
Ajarin dooong….
Sy jg msh belajar, bu hihi
Saya jadi laper liat nasgornya hihi
Wkkkkk….
Jadi udah nyoba praktek sendiri bikin nasi goreng ala hotel teh? Hihi
Melihat dr jarak dekat, aku mah cuma bantu2. Yg masak tetep chefnya 😀
ih asik pisan teh bisa masak bareng chef hehehe aku mah uda minder klo disuruh masak 🤣😂
Aku juga cuma jadi barisan penggembira kok hehe…