Bicara di depan itu tak semudah tertawa dari belakang lho. Lalu, pernahkah kita menertawakan orang/teman yang sedang berbicara di depan saat melakukan kesalahan. Padahal belum tentu kita berani maju meskipun itu ditunjuk. Saya tanpa sadar mungkin pernah. Maafkan ya teman-teman atau siapapun itu yang pernah saya “lecehkan”.
Saya termasuk anak pendiam waktu di sekolah. Jarang mengacung untuk maju ke depan kelas kecuali ditunjuk. Jarang bertanya meskipun sebenarnya tidak mengerti. Tidak menjawab dengan inisiatif sendiri meskipun tahu. Parah sekali saya ya.
Meski akhirnya keberanian datang seiring berjalannya waktu, tapi saya merasa terlalu lambat. Sewaktu SMA di Klaten bahkan saya sempat minder dengan anak pindahan dari Bandung. Ia cas cis cus dan memiliki kepercayaan diri yang jarang dimiliki anak-anak desa seperti kami. Tak butuh waktu lama ia pun populer di kalangan siswa maupun guru.
Kenapa dia bisa pintar ngomong seperti itu? Kenapa dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi? Saya harus bisa? Saya juga harus berani?
Karenanya, ketika diberi kesempatan menjadi pengajar inspirator di Kelas Inspirasi (KI) Klaten #2 dan #3, saya selalu menstimulus agar para siswa berani maju ke depan dan berani bercerita. Siswa yang di belakang harus mendengarkan dan menegur jika ada yang menertawakan.
Keberanian untuk bicara di depan umum ini menurut saya sangat penting. Karena tidak semua mempunyai bakat alami. Tidak semua anak terlahir dari keluarga yang mendorong anak berani. Untuk itu perlulah guru memberi rangsangan. Keberanian menjadi salahsatu kunci kesuksesan anak di pekerjaan maupun di masa depan. Berani memulai, berani mandiri, berani mewujudkan mimpi, berani… berani…
Setiap masuk kelas, usai menyampaikan materi, saya mendorong anak agar berani maju ke depan untuk menjelaskan kembali. Kadang sekedar menceritakan cita-cita dan alasannya. Rata-rata mereka maju karena saya tunjuk dan iming-iming hadiah bahkan karena mau difoto hoho… Tetapi apapun itu, keberanian harus dimulai. Sebab, merekalah calon anak-anak hebat negeri ini.
Dengan inspirasi dari kakak-kakak pengajar beragam profesi harapannya makin terbuka pemikiran mereka. Kian gigih mereka belajar. Di hari inspirasi 5 Februari 2018, murid SDN 01 Sudimoro, mendapat ilmu dan pengetahuan langsung dari Kak Aria dokter, Kak Tari pengusaha, Kak Novia perekam medis, Kak Tias purchasing, Kak Nuy konsultan engineering, Pak Soemantri perekayasa, dan saya sendiri. Mereka juga melihat langsung proses dokumentasi dari fotografer Kak Uken dan Kak Fisa, Videografer oleh Kak Zakaria, serta peran fasilitator yang mengatur kegiatan oleh Kak Dwi dan Kak Yuda.
Semoga sehari menginspirasi melekat dalam benak anak-anak untuk menjadi generasi emas Indonesia. Indonesia hebat!
*foto dan grafis oleh team dokumentasi KI Klaten #3 SDN 01 Sudimoro
Ituuuu lucu banget gambar anak sekolah, meni polos tapi epiik..
Duh senengnya yaa yang ikutan kelas inspirasi.Semoga menginspirasi anak2 Indonesia mmenjadi hebat ya Teeh Rinaa
Ayo, ikutan KI juga, teh. Amiin