Hi Buddies,
Di Indonesia, kita mengenal Gadjah Mada dengan Sumpah Palapa. Seorang patih dari Kerajaan Majapahit di masa Raja Hayam Wuruk yang lewat sumpahnya tidak akan makan buah palapa sebelum bisa menyatukan Nusantara.
Terlepas dari sisi kontroversinya karena setiap pemimpin pasti memiliki sisi ini, boleh ya kalau saya bilang Oda Nobunaga ini Gadjah Mada versi Jepang. Walaupun tidak dikenal dengan sumpahnya tapi Tuan Muda Kipposhi memiliki mimpi menyatukan Jepang di zaman kekacauan akibat Sengoku (perang saudara). Di masa hidupnya, Jepang terpecah dalam kekuasaan klan-klan. Mereka berperang untuk saling mencaplok kekuasaan. Namun, Nobunaga berhasil meletakkan pondasi bagi bersatunya Jepang.

Foto: Instagram @vomoros
Aku pertama kali mengenal sosok Nobunaga dari buku yang diperlihatkan oleh suami saat berkunjung di toko buku. Uniknya suami mengetahui Nobunaga karena dulu suka main playstation (PS). Karena penasaran dengan Oda Nobunaga jadi dech membeli bukunya dan rela nungguin untuk jilid terbaru sampai mention-mention ke penerbit agar memberitahu kalau buku terbaru sudah terbit. Sekarang bukunya sudah komplit 5 jilid dari Nobunaga kecil hingga tewas. Gara-gara buku jadi penasaran langsung ke negaranya. (Disebut efek apa ini ya…???)
Setidaknya ini dia lima lokasi yang ingin aku kunjungi:

Foto: Instagram @varisada
Dikisahkan Kastil Nagoya merupakan tempat dilahirkannya Nobunaga pada 23 Juni 1534. Namun ada juga versi Istana Shobata. Karena tingkah anehnya sewaktu remaja, ia mendapat julukan Si Bodoh Besar dari Owari. Di antara yang disebut di buku adalah mengumpulkan anak perempuan untuk bergulat ala sumo. Pemenangnya akan diberi sekepal nasi dan dijanjikan akan dijadikan selirnya. Sejak kecil kebiasaannya yang anti mainstream ternyata memiliki andil besar menempa kepemimpinannya.
Berani menjadi berbeda dan tidak menjadi manusia seperti kehendak orang lain.
Kastil Nagoya yang sempat hancur pada perang dunia dua, telah direnovasi kembali dan kini menjadi salahsatu istana terbesar di Jepang. Selain napak tilas Nobunaga, yang bisa dinikmati disini adalah hanami atau melihat sakura mekar. Spot favorit di Ofokemaru atau area taman belakang dengan waktu kunjungan di awal bulan April.
Di area Nishinomaru kita bisa melihat Pohon Japanese Nutmeg yang berusia lebih dari 500 tahun. Berfungsi sebagai museum kota, kita juga bisa belajar sejarah di Honmaru atau di bangunan utama istana.

Foto: Instagram @hieizan_biwako
Di Gunung Hieizan yang terletak di pegunungan timur Kyoto terdapat kuil Enryakuji. Enryakuji dibangun tahun 788 oleh Saicho. Dalam perjalanannya kuil ini dibakar oleh pasukan Nobunaga tahun 1571.
Akibat pembakaran kuil Enryakuji membuat Oda Nobunaga mendapat julukan raja iblis. Sebab, kuil merupakan tempat suci. Namun, Nobunaga ingin membuktikan bahwa kegiatan suci dan politik harusnya dipisahkan. Apalagi saat itu ditengarai banyak biksu sesat.
Orang-orang tidak boleh bersembunyi atas nama agama untuk memperoleh kekuasaan dan berlindung.
Kejadian ini mengingatkan pada tahun politik 2019 di Indonesia yang banyak penguasa menghalalkan isu agama untuk saling berebut kekuasaan.
Terdapat tiga titik obyek wisata yang bisa dikunjungi di Enryakuji yaitu Todo di bagian timur, Saito di bagian barat, dan Yokawa. Kalau aku ingin hiking dari satu titik ke titik lain. Tapi jangan khawatir karena kuil bisa diakses dengan Sakamoto cablecar, Eizan cablecar, dan Eizan Ropeway yang membelah hutan baik dari Kyoto maupun Shiga.

Foto: Instagram @_dragon26
Nobunaga mengganti nama bekas pusat kekuasaan klan toki dan klan saito di Inokuchi menjadi Gifu. Gifu memiliki arti yang dalam. “Gi” diambil dari kata Qishan yang merupakan nama pegunungan di China tempat berdirinya Dinasti Zhou. “Fu” diambil dari kata Qufu, tempat lahirnya konfusius.
Nobunaga kemudian mendirikan kastel Gifu di kaki gunung Kinkasan. Di sinilah tempat pijakan Nobunaga dalam menjalankan misinya untuk mewujudkan impian menyatukan Jepang. Gifu sendiri mempunyai posisi strategis di jantung Jepang.
“Control Gifu and you control Japan.”
Situs kediaman Oda Nobunaga kini dijadikan Nobunaga Park. Terdapat patung Oda Nobunaga yang menunggang kuda, taman Nobunaga, dan perumahan Nobunaga yang telah direkonstruksi modern. Untuk menghargai jasanya, setiap tahun di bulan Oktober diadakan The Nobunaga Gifu Festival. Para samurai akan pawai di jalan utama di Gifu.

Foto: Instagram @minamiza01
Istana Azuchi mulai dibangun tahun 1576 dan rampung 1579. Begitu siap, Oda Nobunaga bersama istrinya Noh pindah ke kastil ini dan menyerahkan Kastil Gifu kepada anaknya.
Letaknya di tepi Danau Biwa Provinsi Omi. Misionaris Yesuit menyebut kemegahan kastil ini bahkan tidak ada di Eropa. Terdiri dari 5 lantai dan 7 lapis atap dengan atrium di bagian dalam menara utama.
Tak lama usai kastil dibangun, kota mulai tumbuh di sekeliling kastil. Percepatan pertumbuhan kota karena pajak pedagang dibebaskan. Penduduk pun mulai berdatangan. Azuchi menjadi kota yang makmur.
Sayang sekali istana ini tinggal reruntuhan karena dibakar oleh Akechi Mitsuhide.

Foto: Instagram @jacq_tanoto
Sejak kecil Nobunaga, selalu menganggap umur manusia hanya sampai 50 tahun. Pemikirannya diilhami lagu Kowakamai berjudul Atsumori. Penggalan liriknya berbunyi “umur manusia hanya lima puluh tahun, di dunia fana ini, hidup ini seperti mimpi, sekali dilahirkan, adakah orang yang tidak mati”.
Lagu ini pun dinyanyikan saat pertempuran Okehazama yang menewaskan musuhnya Imagawa Yoshimoto. Sebuah pijakan untuk menyatukan jepang dan perdamaian seluruh negeri.
Sehingga wajar setiap tindakannya dalam menyatukan Jepang selalu dipertimbangkan dengan waktu. Saat impiannya tinggal selangkah, anak buahnya yang tak bisa memahami watak Nobunaga melakukan pemberontakan. Peristiwa ini dikenang dengan Insiden Honnoji.
Nobunaga meninggal pada 21 Juni 1583 di usia 47 tahun. Di kuil ini tempat disemayamkan Nobunaga meski banyak versi lokasi pemakaman karena memang jasadnya tidak ditemukan.
Pemberontakan yang dirancang Mitsuhide sedemikian rupa walaupun berhasil tapi nyatanya gagal karena tidak berhasil membunuh dan menemukan jasad Nobunaga. Karena Nobunaga diyakini seppuku (bunuh diri) dengan membakar diri di waktu yang pas. Saat itu sudah lazim bagi yang kalah kepalanya akan dipenggal dan akan diarak keliling kota.
Selain itu, pemerintahan yang direbut Mitsuhide hanya bertahan seumur jagung karena segera direbut Toyotomi Hideyoshi anak buah Nobunaga yang berhasil mewujudkan impian Nobunaga menyatukan Jepang.
“Those who don’t learn from history are doomed to repeat it.” George Santayana
Barangsiapa melupakan sejarah, pasti akan mengulanginya.
Perang tidak hanya terjadi di Jepang tapi di seluruh dunia. Bahkan hingga hari ini perang masih terjadi di bagian lain bumi. Perang telah menyisakan kepahitan dan kepiluan. Namun, perang tak terhindarkan untuk memperoleh kedaulatan dan mewujudkan perdamaian.
Dengan napak tilas sejarah semoga menjadi generasi yang lebih bijak. Tidak lagi mendahulukan kekerasan namun kecerdasan. Tidak terlalaikan namun tetap menunaikan kewajiban menjunjung kedaulatan.
Banyak nilai positif yang dipetik dari Nobunaga. Kepemimpinan yang mengutamakan talenta bukan ikatan darah. Penuh inovasi dalam menjalankan strategi perang. Seorang visioner yang membuka jalan bersatunya Jepang.
Makanya secara pribadi, aku suka banget mengunjungi tempat sejarah. Karena banyak pelajaran yang bisa didapat dan selalu mendapat hikmah setiap melakukan perjalanan.
Apa jalan-jalan impian, Kawans?
Referensi:
Kuil Enryakuji (Hieizan)
Nagoya Castle
Oda Nobunaga
Sst! Ini Dia Cara Nyamber Harga Gledek Tiket Pesawat di Online Tiket Week
The Samurai Warlord Who Helped Create Gifu City
Waaahh Jepang ya, pengen banget bisa kesana apalagi sekarang lagi musim semi. Banyak bunga sakura bermekaran disana
Pasti keren sekali ya 🙂