Jalan-jalan di Pantai Gunung Kidul

Sebelum wabah Corona menyerang, saya sempat jalan-jalan ke pantai di Gunung Kidul. Lucunya, piknik ini berbekal “jimpitan” atau uang ronda sebesar lima ratus rupiah tiap malam sehingga saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk tiket dan akomodasi. Semua sudah diurus oleh perangkat Rukun Tetangga (RT). Ya, anggaran wisata kali ini ditutup oleh uang ronda warga satu RT yang sudah dikumpulkan beberapa waktu. Hanya saja satu kepala keluarga mendapat jatah untuk dua orang, jika ingin menambah harus membayar Rp 50 ribu.

Tidak ingin menyia-nyiakan liburan murah meriah ini, saya mengajak serta dua buah hati saya. Tujuan awal  perjalanan piknik kali ini adalah Pantai Sepanjang, Pantai Kukup, Pantai Krakal, dan Pantai Baron. Satu karcis masuk, pengunjung dapat menikmati setidaknya lima pantai (ditambah Pantai Drini yang tidak masuk dalam destinasi kami).

Sepanjang-01

Pantai Sepanjang Gunung Kidul

Destinasi pertama kami adalah Pantai Sepanjang. Bus pariwisata ukuran besar sudah bisa mengakses masuk kawasan pantai. Rombongan tidak perlu berjalan cukup jauh menuju pantai berpasir putih ini. Namun, usai sekitar dua jam perjalanan di bus AC, kebanyakan tujuan kami adalah toilet. Fasilitas kamar mandi dan toilet di Pantai Sepanjang lumayan banyak dan bersih. Di sini ada penjaga yang menarik jasa menggunakan toilet dengan harga wajar.

Sepanjang-1

Sekitar pukul 10 pagi, pantai ini sudah cukup ramai. Garis pantainya cukup panjang dan curam. Ketika kami tiba, air laut mulai surut. Sehingga posisi ombak cukup jauh dari bibir pantai, kami harus melewati batuan karang. Namun, bukan berarti kami tidak bisa bersenang-senang.

Sepanjang-2

Berburu biota laut

Berbekal ember kecil dan jaring yang dibeli di pinggir pantai seharga Rp 15 ribu, saya mengajak anak-anak berburu kelomang dan biota laut lainyang terjebak di karang-karang. Kelomang dalam Bahasa Jawa disebut pompong, mirip keong, yang kemana-mana membawa “rumah”. Jika “rumah” itu ditiup, badannya akan keluar. Kelomang yang kami temukan hanya berukuran kecil-kecil. Biota lain yang paling banyak dijumpai adalah bintang ular laut hitam. Binatang ini memiliki cakram di bagian tengah dan memiliki lima lengan.

Obyek wisata kedua yang kami kunjungi adalah Pantai Kukup. Pantai Kukup ini disebut sebagai laboratorium alam karena lebih kaya biota. Jika di Pantai Sepanjang memiliki garis pantai yang cukup panjang, Pantai Kukup banyak memiliki gua-gua karang di pinggir pantai. Gua-gua ini bisa untuk berteduh dari sinar mentari yang cukup menyengat saat matahari tengah terik.

Di sini juga ada pulau kecil yang dihubungkan dengan jembatan. Karena keberadaan pulau ini disebut juga Tanah Lotnya Yogyakarta. Sama halnya dengan Pantai Sepanjang yang surut, saat kami tiba pantai kukup juga sedang surut. Aktivitas yang bisa dilakukan berburu biota laut dan memandang panorama dari atas pulau. Sayangnya, saya tak bisa banyak menikmati pantai ini karena anak saya yang kecil menangis. Ohya, di sini juga banyak dijual rempeyek undur-undur, udang, kepiting, dan olahan seafood yang bisa dibawa untuk oleh-oleh.

Di Pantai Sepanjang banyak warung berjajar di belakang garis pantai yang bisa digunakan untuk berteduh. Sementara, di Pantai Kukup ini banyak jasa yang menyewakan payung dan tikar untuk melindungi dari terik.

Karena waktu yang semakin sore, rombongan kami tidak jadi singgah di Pantai Krakal tapi langsung menuju Pantai Baron. Berbeda dengan pantai sebelumnya, pasir Pantai Baron berwarna hitam. Di pantai ini juga terdapat muara sungai bawah tanah. Untuk menuju pantai, kami harus menyeberangi sungai dengan naik perahu nelayan. Satu orang dewasa dibandrol Rp 10 ribu, dua anak saya yang balita membayar seharga satu orang dewasa. Harga tersebut sudah untuk bolak-balik dan sepuasnya bermain di pantai.

Baron-1

Garis pantai di Baron tidak panjang. Pantai ini diapit dua karang yang menjorok. Namun, karena pantainya yang datar dan tidak berkarang, kami bisa bermain air di sini. Saat kami datang, pantai Baron sangat ramai sekali. Untuk mendekat ke pantai kami harus ikut berjubal bersama pengunjung lain.

Di kawasan ini terdapat bangunan mercusuar. Sebab, selain untuk obyek wisata, Pantai Baron juga merupakan pelabuhan bagi nelayan. Ohya, tak lupa kami mengabadikan moment bersama keluarga di Pantai Baron, saya menyewa jasa ojek foto, Rp 10 ribu untuk satu foto dan langsung jadi.

Jangan lupa mengunjungi deretan pantai tersebut jika mengunjungi Gunung Kidul, Yogyakarta ya.

 

 

 

Silakan meninggalkan jejak. Insya Alloh saya kunjungi balik^^

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.