“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”
Adagium Arab tersebut mengajarkan supaya kita tidak berhenti belajar. Menimba ilmu itu tidak terbatas usia dan jarak. Jika ingin maju dan melakukan perubahan sebagaimana julukan mahasiswa sebagai agent of change harus haus dan lapar pengetahuan serta berani mengejar impian.
Mengapa Kanada?

Salju…
Dingin…
Putih…
Tiga kata itu yang terlintas dalam benak saya jika diminta menggambarkan tentang negeri berjuluk pecahan es tersebut. Salah seorang guru SMA saya pernah menanyakan mengapa negara-negara yang memiliki empat musim kebanyakan menjadi negara maju. Karena saat musim dingin melanda, rata-rata mereka tidak akan bisa berbuat banyak sehingga mereka mempersiapkan dengan baik di musim yang lain. Semacam “the power of kepepet”, semakin kita memiliki keterbatasan (waktu, sumberdaya, dan lainnya) cenderung semakin kreatif. Berbeda dengan negeri dengan dua musim yang cenderung membuat “terlena”.
Selain itu, kata guru pengampu Bahasa Inggris yang kebetulan jebolan salah satu universitas di negara yang terletak di Amerika Utara tersebut, mahasiswa di sana diajar sangat mandiri. Segala sesuatu sudah difasilitasi oleh kampus seperti hal sederhana fotokopi atau mencetak tugas. Semua dilakukan mandiri tanpa ada yang mengoperasikan sehingga para murid harus cepat belajar atau tidak malu bertanya.
Wilayah yang saat musim dingin bisa mencapai suhu -50° Celcius berkebalikan dengan penduduknya yang cukup ramah dan bersahabat termasuk kepada orang asing. Seperti cerita Annisya yang nyaman sewaktu kuliah di Kanada, rata-rata staf pengajarnya mencoba memahami apabila kemampuan bahasa Inggris mahasiswa asingnya belum cukup fasih. Dalam bermasyarakat, meskipun mayoritasnya ateis tetapi toleransi terhadap pemeluk agama baik. Kultur yang toleran juga ditunjukkan dalam hukum dan pemerintahan. Pola masyarakat di sana pun tertib dan teratur.
Kesan yang baik juga diujarkan Yoni. Ia mengatakan rasa menghargai di sana sangat tinggi. Bahkan karena apresiasi yang diberikan oleh teman-temannya, ia berani mengembangkan hobi desain grafis diluar jurusan kuliahnya. Padahal sewaktu di Bali, bisa dibilang tak ada yang memandang hasil karyanya. Berkat apresiasi itu tumbuh rasa menjadi percaya diri. Sebuah nilai yang sangat penting agar seseorang berani maju terhadap bakatnya. Akhirnya Yoni berhasil berpartisipasi di Art Show kampus.
Seru sekali jika berkesempatan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Sebab, selain ilmu yang didapat, pergaulan semakin luas, pikiran semakin terbuka, dan masih banyak pelajaran berikut pengalaman berharga yang bisa dibawa pulang ke tanah air.

Kanada masuk peringkat ketiga terbesar dunia dalam hal kualitas pendidikan, keamanan, dan negara multikultur. Menurut Times Higher Education’s World University Ranking 2018 terdapat 26 universitas di Kanada yang masuk dalam universitas terbaik di dunia. Jumlah mahasiswa internasionalnya sekitar 250 ribu yang terus meningkat setiap tahun. Di Ontario, setidaknya terdapat 100 etnis dan 80 bahasa yang berbeda.
Dikutip dari ICAN Education Consultant, 90% lulusan institusi pendidikan tinggi di Kanada mendapatkan pekerjaan yang bagus hanya dalam waktu enam bulan setelah wisuda. Bagi yang ingin bekerja paruh waktu ada hak kerja selama 20 jam setiap minggunya tanpa harus membuat visa kerja yang terpisah. Selain itu, kesempatan mendapatkan permanent residence di Kanada usai studi lebih besar dibanding negara lain. Menarik ya!
Tidak perlu takut bosan di Kanada, salah satu negara persemakmuran Inggris ini juga memiliki banyak destinasi wisata yang ciamik. Ada Lake Louise, Alberta disebut sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi sebelum mati. Air terjun Niagara yang populer di dunia. Selain, pesona alamnya di ibu kota Kanada juga terdapat Museum Royal Ontario dan Museum Ripley. Untuk pilihan transportasi baik kereta maupun bus terkenal dengan kenyamanan dan kecepatannya. Cepat, bersih, dan efisien.
Persiapan Keberangkatan
Sebelum berangkat kuliah ke luar negeri, tidak mungkin hanya bermodal nekat. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan karena tentu saja kondisi di sana berbeda dengan dalam negeri dan jauh dari sanak keluarga. Selain fisik dan mental, setidaknya tiga hal berikut harus dipersiapkan secara matang.
Pilihan Jurusan dan Universitas

Memilih jurusan perkuliahan sangat memengaruhi pilihan karir setelah lulus nanti. Karenanya, perlu menjelajahi minat apa yang disukai. Ketika salah memilih jurusan, bisa jadi akan mengacaukan masa kuliah dan mengandaskan mimpi. Begitu pula dengan universitas, memilih universitas yang nyaman dengan fasilitas memadai dan iklim kondusif untuk mahasiswa asing sangat menunjang keberhasilan kita. Untuk itu, jangan sungkan untuk mencari tahu informasi jurusan maupun universitas lewat konsultan pendidikan yang memang terpercaya dan resmi. Apalagi pelayanannya gratis.
Kemampuan Bahasa Inggris

Bahasa utama atau bahasa pengantar untuk kuliah di luar negeri yang dibutuhkan adalah Bahasa Inggris. Kemampuan tersebut tidak hanya sekedar paham tapi juga harus kompeten dalam setiap aspeknya yaitu listening, writing, reading, dan speaking. Salah satu tes Bahasa Inggris yang bisa diikuti adalah International English Languange Testing System (IELTS).
Tidak hanya di Kanada, IELTS diakui oleh perguruan tinggi di beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat. Sebagai contoh Humber College mensyaratkan nilai minimal IELTS 6.5 atau TOEFL IBT 84.
Bahasa yang digunakan dalam tes IELTS adalah British English. Tingkat kesulitannya cukup tinggi dan memerlukan strategi dalam menjawab. Tidak heran banyak yang harus ikut preparation course seperti yang diadakan ICAN. Biaya IELTS di ICAN sekitar 2,9 juta.
Biaya Kuliah dan Biaya Hidup
Kanada memiliki biaya yang lebih terjangkau dibanding Amerika dan Inggris, tetapi perencanaan keuangan yang baik tetap harus diperlukan agar tidak menganggu proses perkuliahan. Untuk biaya hidup, Kanada memiliki biaya hidup yang cukup tinggi karena termasuk negara maju. Biaya hidup per bulan yang meliputi makan, akomodasi, transportasi, telekomunikasi, dan keperluan sehari-hari. Sebagai contoh, biaya pendidikan di Centennial College sekitar 16 ribu Dolar Kanada dan biaya hidup kurang lebih 11 ribu Dolar Kanada tergantung masing-masing individu. Untuk membantu menunjang biaya biasanya mahasiswa akan mencari beasiswa.
Nah, jika masih bingung dengan persiapan perkuliahan di luar negeri, kita bisa memanfaatkan agen pendidikan ICAN Education Consultant yang akan membantu dari awal pendaftaran hingga pengurusan tempat tinggal. ICAN Education Consultant merupakan agen resmi yang telah terdaftar di universitas/institusi di Kanada dan berbagai negara lainnya di dunia sehingga tak perlu mengeluarkan biaya jasa jika menggunakan agen ini.

Untuk mempersiapkan score bersama ICAN English bisa menghubungi nomor: Jakarta (021) 2255 3272, 66670204, dan Tangerang (021) 5422 0200. ICAN Education juga bekerja sama dengan salah satu institusi yang menyelenggarakan IELTS untuk menyelenggarakan Official Test di Garding Serpong. Jika Kalian berminat untuk melanjutkan studi ke luar negeri, tidak ada salahnya follow Instagram @ican_education.

Untuk rekomendasi universitas dan jurusan kuliah di Kanada bisa tonton video youtube berikut ya:

*Artikel ini terpilih menjadi salah satu pemenang hiburan ICAN Education Blog Competition