Merangkai Kata “JUARA” bersama ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Halo Buddies,

ASUS Vivobook hadir lagi, nih! Jadi ceritanya, kemarin aku tuh lagi scroll-scroll timeline di twitter. Eh, nemu cuitan Mbak Katerina @travelerien yang isinya mengenai “Blog Writing Competition”. Wah, sudah pasti ASUS launching produk baru ini, pikir aku. So, tanpa berlama-lama, usai aku re-tweet –siapa tahu bermanfaat untuk teman yang lain juga kan— aku langsung meluncur ke blog Mbak Katerina.

Benar saja, 18 Agustus 2022 lalu, ASUS meluncurkan laptop Vivobook Pro 14 OLED (M3400) di Velodrome Jakarta. Acaranya sendiri digambarkan “Petjah Meriah” oleh Mbak Katerina dalam postingan di blognya yang berjudul “Laptop Vivobook Pro 14 OLED (M3400) Resmi Hadir di Indonesia, Suasana Peluncuran di Velodrome ‘Petjah’ Meriah!!!”. Bersyukurnya, para blogger yang bisa merasakan atmosfernya secara langsung, mupeeng^^

Selepas mampir dari blog Travelerien, aku yang masih kepo acaranya ASUS yang selalu seru dan luar biasa segera menuju Youtube ASUS Indonesia. Buat, Manteman yang kepo bisa tonton juga dulu, nih!

FREEDOM THROUGH TECHNOLOGY

Masih dalam suasana Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77, Consumer BDM of ASUS Indonesia Mr. Frank Wang yang berkesempatan memberikan presentasi pertama mengambil tema “Freedom Through Technology” dalam peluncuran ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400).

Berbicara mengenai kebebasan, dulu aku berpikir setelah tamat SMA aku bakal bisa menjadi manusia ‘bebas’. Menjadi anak perempuan satu-satunya dalam keluarga konservatif rasanya saat itu aku ibarat burung dalam sangkar. Di tahun akhir masa SMA, aku sudah merancang jalan menuju impianku. Di antaranya impian menjadi seorang jurnalis.

Nyatanya, lampu hijau menjadi jurnalis itu belum diberikan kepadaku.

Memiliki kepribadian introvert, aku tak pernah berkeluh kesah kepada siapapun. Buku diari yang entah sudah berapa puluh jumlahnya, di sanalah aku menuangkannya.

Empat tahun berlalu aku kuliah di ilmu eksakta bukan ilmu sosial yang harusnya aku ambil untuk meneruskan ekstrakurikuler jurnalistik. Pondasi yang sudah aku bangun sebelumnya.

Namun, satu hal yang pasti, aku terus menulis. Tulisan pertamaku berhasil dimuat di majalah musik diganjar kaset band waktu itu. Aku ketagihan dan terus menulis. Aku kian bangga ketika tulisanku merangsek di antara penggila bola, kala dimuat di rubrik khusus Piala ASIA Tabloid Bola. Aku masih ingat judulnya “Semangat Tsubasa”. Tulisan yang menyoroti tentang timnas sepak bola Indonesia yang butuh sosok kapten yang bisa menjadi motivator kala itu. Menulis seperti candu terus berlanjut hingga menembus opini di media massa.

Diam-diam, aku pun melamar menjadi kontributor jurusan. Wawacara kerja pertamaku justru sebelum aku ber-title sarjana. Alhamdulillah, aku diterima dan berkawan dari anak-anak sosial.

Usai lulus kuliah, aku terbang ke Kalimantan untuk bekerja di sana. Karena, perusahaan aku multinasional dan memiliki banyak cabang, aku berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain. Hingga menginjaklah kakiku di tanah parahyangan. Tanah yang akan memulai mengubah kembali hidupku.

Iklan lowongan menjadi wartawan itu muncul di emailku.

Kali ini, aku memberanikan diri lagi memohon restu ibu. Akhirnya bintang keberuntungan itu jatuh. Ibu setuju, aku menjadi jurnalis. Bagiku, ridho ibu adalah segalanya. Seorang kawanku pernah berkata, jika ‘cekelan’ku adalah doa ibu. Cekelan atau ‘pegangan’ atau tameng yang melindungi seseorang biasa berupa jimat atau bantuan jin. Waktu itu banyak orang yang bilang aku punya cekelan karena sebagai perempuan bahkan aku berani ke Kalimantan meski tanpa teman atau saudara. Namun, aku setuju, senjataku adalah doa ibu.

Dari sinilah perjalananku dimulai…

Meskipun aku bukan dari yang berhubungan langsung dengan jurnalis, namun trek yang aku buat sedari SMA dari mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik, membuat portofolio, hingga bekerja part time, membuat pewawancara tertarik dengan profilku. Akhirnya, aku resmi menjadi jurnalis di sebuah harian nasional. My dream come true! Meski sebelumnya aku harus mengalah. Menyerahlah untuk menang.

Ketika terjun menjadi pewarta, kemampuan menulis saja tidak cukup. Di sini aku setuju dengan Mr. Frank, bagaimana teknologi dapat mendorong produktivitas?

Di awal menjadi jurnalis, aku membeli notebook yang aku pikir cukup ringkas dan mudah dibawa kemana-mana. Karena, berat rasanya jika aku membawa laptop semasa kuliahku yang masih segede gaban. Beratnya pun cukup lumayan kerasa jika terlalu lama digendong. Padahal pergerakannya seorang reporter sangat dinamis.

Alhasil, spek yang aku dapatkan untuk notebook yang aku beli jauh dibawah laptopku. Aku harus merelakan beberapa software grafis karena bikin lemot. Padahal, mengotak-atik Photoshop maupun CorelDraw adalah hal yang kerap aku lakukan ketika luang. Begitu juga, aku yang saat itu tengah semangat belajar membuat peta harus melupakannya karena notebook-ku tak rekomended untuk Arc-GIS.

Aku butuh laptop yang tepat untuk menjadi andalan. Laptop yang memberiku kebebasan untuk bekerja maupun berkarya.

Mr. Frank setidaknya memaparkan ada 3 kebebasan yang diberikan oleh ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) sehingga bisa merasakan sensasi perbedaannya #ExperienceTheDifference

Freedom of expression

Asus senantiasa berinovasi untuk para penggunanya di antaranya dengan penggunaan layar OLED. ASUS OLED display dapat memastikan hadirnya pengalaman visual terbaik untuk segala aktivitas.

Freedom of movement

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) didesain ringkas dan ringan dengan bobot hanya 1,4 kilogram serta ketebalan bodi hanya 19,9 milimeter sehingga sangat mudah untuk dibawa bepergian. High mobility kapanpun dan dimanapun.

Freedom of wasting time

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) menggunakan AMD Ryzen™ 5000H-Series Mobile Processors yang biasanya digunakan di laptop gaming sehingga memastikan kinerja yang lebih kencang dibanding laptop sekelasnya. High performance membantu menyelesaikan tugas dengan cepat.

Winner!

Mr. Cy Lu, Consumer PM Lead of ASUS Indonesia mengawali presentasinya dengan memberikan pertanyaan mengenai definisi winner? Siapakah pemenang itu? Bahwa semua yang menjadi keluarga ASUS adalah pemenang. Sebab, ASUS selalu berkomitmen selalu berinovasi menjadi lebih baik. Winners in technology and information. Tidak apa-apalah saya menyicil jadi keluarga ASUS lewat smartphone terlebih dahulu. Semoga berjodoh dengan laptop ini^^

Mr. Cy Lu kemudian menampilkan secuil kisah Jonathan Christie, atlet badminton Indonesia. Sebuah kisah yang buat aku sendiri sangat menginspirasi mengenai arti kemenangan. Manteman, yang penasarannya ini aku kasih link cuplikannya. Resapi setiap kalimatnya pasti akan membuat bara dalam dada.

“Persiapan, pemanasan, dan ketenangan

Selalu siap memberikan performa maksimal di setiap situasi

Menang kalah tak jadi masalah

Tahu kapan harus bertahan dan kapan harus menyerang

Atur napas, ubah kekalahan jadi kekuatan

Fokkus, pandangan tajam ke seluruh sudut lapangan

Tentukan sasaran menjemput kemenangan di setiap kesempatan”

Semua laptop yang menggunakan layar ASUS OLED telah mengantongi sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TUV Rheinland. Artinya, layar Vivobook Pro 14 OLED (M3400) tidak hanya lebih aman untuk kesehatan penggunanya, tetapi juga lebih nyaman saat digunakan. Berkat fitur tersebut, pengguna Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dapat bekerja lebih lama tanpa membuat mata lelah.

Layar ASUS OLED juga dapat menghadirkan kualitas visual terbaik. Tidak hanya melalui dukungan fitur HDR yang tersertifikasi oleh VESA, ASUS OLED juga mampu mereproduksi warna yang sangat kaya dengan color takut mencapai 100% pada color space DCI-P3. Tingkat akurasi warna yang dihasilkan juga sangat tinggi dan sudah berstandar industri melalui sertifikasi PANTONE Validated Display.

Dalam presentasinya, Mr Cy Lu, memberikan lima alasan mengapa harus memilih Laptop ASUS OLED.

Satu. Best-in-class colors       

           

Dua. Low Harmful Blue Light

Tiga. 120Hz refresh rate & 0.2 ms response time for ultimate motion clarity

Empat. Clearer image at lower brightness

Lima. True black for extreme details

Asus membekali Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dengan sistem pendingin IceCool Plus terbaru. Sistem pendingin tersebut ditenagai oleh dua kipas khusus berbahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP) sehingga dapat hadir dengan 86 bilah di setiap kipasnya. Sistem pendingin ASUS IceCool Plus mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik serta memastikan Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dapat selalu bekerja secara optimal.

AMD Ryzen™ 5000H-Series Mobile Processors

Mr. Donnie Brahmandika, Retail & Product Enablesment Manager mengatakan processor 5000 mobile series hadir dengan Zen 3 dan merupakan satu-satunya prosesor yang berbasis 7 nanometer dalam arsitektur x86. AMD membuat gebrakan performa dan efisiensi sangat tangguh contohnya laptop 13 inci untuk gaming.

Tahun 2022 AMD kembali menggebrak bersama ASUS dengan menghadirkan laptop tipis, ringan, compact, dan efisiensi terbaik. Prosesor 5000 H-Series secara tidak langsung ditujukan untuk content creator/gamer, tetapi karena memiliki arsitektur cukup efisien dan membuat nyala baterai lebih lama hadir di laptop super tipis.

AMD memimpin teknologi karena teknologi proses 7nm yang mendukung fitur untuk creator maupun gamer. Selain itu, mampu men-support fitur modern sehingga tidak hanya ringan, enteng, cepet, tapi nyala baterai sangat lama.

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dibekali dengan baterai berkapasitas 50Wh sehingga dapat mendukung aktivitas penggunanya hingga lebih dari delapan jam penggunaan normal berdasarkan pengujian PCMark 10 Battery pada mode Modern Office.

Konfigurasi 8-core murni 16-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4,4GHz membuat baterai efisien dan performa lebih baik. Vivobook Pro 14 OLED (M3400) juga dibekali dengan memori berkapasitas hingga 16GB serta penyimpanan PCle SSD berkapasitas 512GB. Tangguh untuk multitasking. Apalagi untuk everyday sangat responsive. Bisa digunakan untuk platform /aplikasi mainstream. Seolah-olah membawa desktop ke dalam tas tapi beratnya enteng.

Semakin Produktif dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Ini dia cara ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) mendukung produktivitasku melalui tiga kebebasan versi aku.

Freedom of Movement

Vivobook Pro 14 OLED (M3400) mengusung rasio layar 16:10 beresolusi 2.8 K (2880×1800). Berbeda dengan pendahulunya yang menggunakan layar 16:10 membuat ruang kerja semakin luas dan berpengaruh langsung pada produktivitas.

Dalam sehari biasanya jurnalis dituntut seenggaknya menyetor tiga berita. Jika sedang ada running news untuk kasus yang harus terus diperbaharui bisa setor hingga 10 berita. Dalam satu minggu, biasanya akan ada tugas membuat feature sebanyak 6000 karakter.

Freedom of Expression

Selain menulis berita, aku juga menulis buku. Kebiasaan menulis berita membuatku lebih mudah dalam merangkai kata demi kata menjadi kalimat demi kalimat. Alenia yang tersusun lembar demi lembar hingga menjadi sebuah buku. Novel pertamaku berjudul “Halimun” terpilih menjadi pemenang favorit mendalam Publisher Search Authors (PSA) oleh Penerbit Grasindo. Tulisanku berjudul “Menembus Batas Perempuan” mengantarkanku menjadi penulis terbaik dalam antologi “Noktah Perjalanan Hidup”.

Touchpad pada Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dirancang dengan ukuran yang lebih luas dan keyboard ASUS ErgoSense. Keyboard tersebut hadir dengan jarak tombol, kedalaman tekan, serta stabilitas yang telah dirancang khusus serta presisi agar penggunanya nyaman saat mengetik.

Freedom of Wasting Time

Saat libur biasanya aku berleha-leha dengan nonton Youtube. Kadang kesal sekali padahal sinyal internet bagus tapi gambar putus-putus. ASUS ini akan sangat membantuku refreshing dengan mendengarkan soundtrack-soundtrack dari film yang menambah semangat.

Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan termasuk meeting yang diselenggarakan secara online. Ini justru memberiku kesempatan meningkatkan ilmu melalui kursus online. Vivobook Pro 14 OLED (M3400) juga dibekali sistem audio khusus dengan teknologi Al Noise Cancelling. Teknologi tersebut dapat meredam suara bising saat harus tiktok percakapan. Integrasi HD webcam membuat video conference siap dilaksanakan kapan saja.

Dan, tentunya bersama ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) aku bisa mengembangkan lagi kemampuan yang ingin aku tingkatkan di bidang grafis. Pingin banget bisa membuat infografis yang menarik dan estetis seperti kawan-kawan blogger lainnya, deh. Bersama laptop ini, tidak usah diragukan lagi kemampuannya. Sebab ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400),

taraaa….

“Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.”

Spesifikasi

Penghargaan yang diterima ASUS

Menerima 65,565 penghargaan sejak 2001

Memimpin pasar notebook di Indonesia sejak 2013

Memimpin pasar gaming notebook tujuh tahun berturut0turut di Indonesia

Peringkat Satu Laptop Brand OLED dan CREATOR

Kalau Manteman, apa nih yang bikin mupeng sama ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini?

Alhamdulillah, konten ini terpilih menjadi pemenang favorit dalam ASUS OLED Writing Competition

Silakan meninggalkan jejak. Insya Alloh saya kunjungi balik^^

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.